Perbedaan Pintar dan Cerdas

Jika mengikuti kegiatan belajar di lembaga pendidikan formal maupun non formal, seseorang seringkali dituntut untuk menjadi pintar. Pintar dapat diukur dari standar nilai yang diperoleh seorang pelajar seperti misalnya 0 sampai dengan 4, E sampai dengan A, atau 10 sampai dengan 100.

Jika membuka kamus bahasa Inggris, Pintar berarti clever, smart, skilled at, able, dan Cerdas adalah intelligent, educated, shrewd, clever, mentally agile. Namun dalam bahasa Indonesia, pintar sebenarnya lebih tepat di terjemahkan kedalam bahasa Inggris sebagai intelligent, educated, shrewd, clever, mentally agile, karena sifatnya yang dapat diukur dengan standar pencapaian nilai sebagaimana disebutkan di atas, dan cerdas lebih tepat di terjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai smart, skilled at, able, karena standar ukurannya adalah kemampuan.

Jika kita abaikan kamus dan kita gunakan pengertian dalam bahasa Indonesia, maka arah pendidikan di Indonesia cenderung mengarahkan pelajar untuk menjadi pintar. Meraih nilai tinggi di atas kertas tanpa perlu menjadi cakap dalam mengaplikasikannya, menjadi suatu prestasi yang membanggakan yang tertera dalam ijazah dan membuka peluang besar untuk dapat bekerja pada suatu perusahaan atau lembaga.

Jika sebuah pertanyaan dilontarkan pada anda, lembaga pendidikan mana yang mengarahkan pelajarnya untuk menjadi cerdas? cerdas dalam artian kreatif, tekun, jujur dan inovatif. Pasti banyak dari anda akan kesulitan untuk menjawabnya. Beberapa orang lainnya bahkan akan mempertanyakan maksud dari jujur sebagai bagian dari arti cerdas. Yang dimaksud dengan kejujuran disini adalah suatu kesadaran dalam mengenali diri sendiri, lingkungan alam, sosial dan masyarakat. Kesadaran tersebut adalah dasar untuk mengembangkan diri, beradaptasi dan mandiri sesuai dengan kebudayaan di tempat ia mengaplikasikan ilmu pengetahuannya.

Jika anda berpikir bahwa ada lembaga pendidikan yang mengarahkan pelajarnya untuk menjadi cerdas, sebuah pertanyaan sederhana akan memaksa anda berpikir ulang, “mengapa Indonesia tidak mengalami kemajuan sejak mendeklarasikan kemerdekaannya?” Gedung-gedung pencakar langit, jalan yang melingkar melayang-layang menghaburkan energi, dan berbagai tehnologi setengah jadi yang dibangun dengan menggadaikan kekayaan alam, melenyapkan bentuk kebudayaan maritim dan agraris masyarakat, menghasilkan gap sosial ekonomi yang semakin lebar, pengangguran dan kemiskinan yang meluas, dapatkah disebut sebagai kemajuan?

Jika anda berpikir bahwasannya memang tidak ada lembaga pendidikan yang mengarahkan pelajarnya untuk menjadi cerdas, sekaranglah saatnya kita membuka mata, membuka telinga, membeningkan hati dan membentangkan imajinasi, menyatukan visi bahwa kecerdasan harus disemaikan dari kesadaran anda yang mulai menitik terang. Mengupayakan sendiri pencerdasan bangsa agar masyarakat luas mampu membuka mata, membuka telinga, membeningkan hati dan membentangkan imajinasi untuk memajukan kesejahteraan umum agar mampu melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. /DCB/

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Perbedaan Pintar dan Cerdas"

Post a Comment